SEOUL
Aku menatap sekolah baruku yang membentang indah di depanku. Dengan
memasang wajah riang aku melangkah memasuki sekolah baruku. Berjalan
disepanjang koridor dengan pandangan tidak lepas dari gerak-gerik teman baru.
Tepat didepan kelas XI A langkahku terhenti, menatap tulisan itu lekat-lekat
lantas menarik grendel pintu dengan memasang senyum semanis mungkin.
Kulayangkan pandanganku ke seantero kelas, lantas beranjak menuju bangku di
pojok kelas saat menyadari tak satupun menghiraukan kedatanganku. Mungkin saat
ini bukan waktu yang tepat untuk memulai perkenalan. Aku amati satu persatu
teman baruku. Mereka kelihatan sibuk bercerita, ataupun sekedar memperbaiki
dandanan mereka. Pandanganku tertumbuk pada seorang cowok disebeang mejanya.
Cowok tinggi berkulit putih dengan rambut berantakannya yang sedikit menutupi
wajahnya itu sedang asyik mendengarkan lagu dari ipodnya. Entah lagu apa. Dan
sepertinya cowok itu tidak ingin diganggu, dan itu terbukti dari pandangan
dinginnya saat teman sebangkunya mencoba mencari perhatiannya.
Jam pertama berlalu sedari tadi.
Teman-teman yang tidak satupun kukenal sudah ngacir ke kantin sekedar mengisi
perut atau hanya memuaskan dahaga. Hanya tinggal aku seorang diri yang sedang
menyantap bekalku, tanpa seorang temanpun yang bisa kuajak mengobrol. Sesekali
kulirik ponselku, sekedar memastikan kalau tidak ada pesan atau panggilan yang
luput dari perhatianku. Hari pertama yang sama sekali tidak menyenangkan.
@ @ @
Incheon International Airport
Aku melongok-longokkan kepala,
mencari seseorang diantara lalu lalang orang-orang yang hendak pulang. Sesekali
aku berbenturan dengan mereka, dan sesering itu pula aku mengucapakan maaf.
Meskipun suasana tidak seramai tadi, tapi tetap saja aku tidak mendapati orang
yang sedari tadi aku cari-cari. Ditengah aksi pencariannya, ponsel yang sedari
tadi hanya nyungsep di jinsnya bordering.
“ yoboseyo” ujarku tanpa
mengalihkan sedikitpun pandangan dari orang-orang.
“ soo yeon kamu sekarang ada dimana?
Cepat pulang, hae in sudah ada di rumah nih” suara cempreng omma memekakkan
telinga, dan mau tidak mau aku harus menjauhkan ponselku.
“ mwoa? ”. kok bisa sih omma?
Pantesan dari tadi soo yeon cari-cari gak ada”.
Aku memasukkan ponsel kedalam saku
celana selututku. Memandang sekeliling yang mulai sepi. Cepat kulangkahkan
kakiku meninggalkan bandara, menuju pak min hyuk yang sedang menungguku di
mobil.
“ kita pulang saja pak. Kata omma hae in sudah ada di rumah” ujarku
setelah berhasil mengempaskan tubuhku di jok belakang mobil. Kusandarkan
kepalaku ke sandaran kursi dengan ditemani musik yang mengalun dari ponselku.
Meninggalkan airport yang mulai kelihatan sepi. Pelan kupejamkan mata, mencoba
berkelana di dunia mimpi.
@ @ @
No comments:
Post a Comment